When I falling in Love . .
Episode 2
By : Aisyah Amalia Putri
Tiba-tiba
saja ide cemerlang itu terlintas di pikiran Nayla,”Keke kan perasaannya kronis
banget sama Azat. Gue boleh dong pinjem Azat-nya, hehehe”.
Pagi di
SMA Purnama Bhakti itu sama seperti biasanya. Nayla memang terbiasa memandangi
Dika dari tempat parker bersama Keke. Yang tak biasa adalah, sejak pagi, Azat
terus saja mendekati Nayla. Yah, seperti yang kemarin mereka sepakati, Nayla
akan mengajari Azat tentang Kimia. Alhasil, Keke jadi panas juga melihat
kedekatan mereka. Keke merasa kesal setengah mati sampai-sampai tidak bisa
berkonsentrasi pada pelajaran yang berlangsung di hari itu. Bahkan, Dika saja
tidak diberitahu olehnya mengenai kecemburuan itu.
Tiba-tiba
ia berfikir bahwa mungkin mereka berdua sudah jadi pacar,”Wahh, nggak, nggak mungkin
banget, pokoknya NGGAK BOLEH!”. DRAKK! Meja digebrak oleh pak Anto,”Kamu Keke!
Apa yang kamu lakukan? Kalau kamu mengigau ditengah pelajaran saya sekali lagi
kamu boleh keluar! Suara kamu itu loh nak, keras sekali!”, “Eh, iya pak, maaf”.
Keke tidak mau keluar dari kelas, padahal bel pulang sudah berbunyi. “Ke, ayo
pulang! Aku udah nungguin kamu daritadi di parkiran tahu!” Dika mengomel pada
Keke,”Iya iya, aku tahu! Sabar!”.
Benar saja
saat Keke keluar tepat pada saat Azat menghampiri Nayla untuk pulang bersama.
Nayla tambah puas saat dilihat oleh Keke, apalagi dia tidak merasa cemburu
sendirian saat mengingat tolakan untuk pulang bersama dengan Dika. Azat
mengendarai mobil Lamborgini, jadi ada untungnya juga bagi Nayla untuk pulang
bersama. “Kita mau kemana dulu, La?” Tanya Azat memecah hening. “Hmm? Kirain
mau langsung pulang, memangnya mau kemana?”, “Laper nih, makan aja yuk! Aku
traktir deh, itung-itung sebagai balas jasa”. Tidak butuh waktu yang lama untuk
sampai ke restaurant yang dituju. Wow! Restorannya besar sekali! Pikir Nayla.
Selesai makan siang, mereka kembali ke dalam
mobil untuk segera pulang. Sett! Tiba-tiba Nayla merasa hangat pada tangannya, “Nay,
aku boleh ngomong sesuatu?”. Berbagai pikiran melintas di otak Nayla. Kini ia
merasa benar-benar canggung. Ia tidak berfikir akan terjadi hari ini setelah
pikiran jahatnya pada Keke. “Aku suka kamu!”. Sett! Semuanya jadi semakin berat
bagi Nayla. Gambaran orang-orang itu, Dika, Keke, muncul dalam kepalanya. “Jadi
kamu mau atau nggak jadi pacar aku?”. Dadanya panas kini. Bingung harus
melontarkan kata-kata apa yang tepat. “Aku …….
Stop! Gimana Tastical ceritanya ? Penasaran kan? Tunggu cerita selanjutnya yaa ^^
Please leave a comment ^^
4 comments:
tevin
bagus
-blogger-
thanks ^^
Stranger Boy
Kreatif yaa , haha
-blogger-
haha, makasih
Post a Comment